7 bulan baby A I GTM

GTM?

Gagal Tumbuh?

NO WAY!!

Genap sebulan baby A mulai MPASI di tgl. 8 Maret 2016 yang lalu. Gimana hasilnya? Gagal Total kakaaaaak. Anaknya GTM (Gerakan Tutup Mulut) tingkat baby. Sama sekali nggak mau makan apa-apa. Udah berbagai jenis makanan dicoba mulai dari homemade food sampai instan, mulai dari tepung beras gasol, pisang, pepaya, apel, kabocha, alpukat, bubur instan, biskuit baby sukses sampai di ujung bibir aja. Begitu si MPASI nyentuh bibirnya, lidahnya langsung dikeluarin alias dilepeh sambil matanya kinyir-kinyir.

Dicoba berbagai metode pemberian MPASI seperti disuapin sambil duduk, disuapin sambil digendong, disodorin piring supaya ambil sendiri makanannya sampai teknis BLW-pun, anaknya bergeming dooonk. Nggak ada rasa-rasa pengen nyobain atau at least ngemut-ngemut apa gitu yang sering dilakuin bayi-bayi, ini nggak sama sekali looh. Kok yaaa nggak laper toooh deeek. Cuma 1 cara yang paling ampuh dan paling tega dilakuin sama ncus yaa TERPAKSA dicekokin sampai anaknya nangis-nangis yaa dicekokin terus, yang penting makanan ada yang masuk walau cuma beberapa suap, target 1 sendok makan aja uda bagus. Sisanya apa? ASI! ASI! dan ASI! iyaaa, alhamdulillah baby A fans beratnya ASI apalagi fresh from the gentong ibu, HAP lalu ditangkap. Hahahaha…

Etapiii untuk bayi usia 6 bulan kalau cuma ASI aja yaa nggak cukup donk kebutuhan gizinya. Apalagi kedua anak saya ini, walaupun ASI Ekslusif tetep aja perawakannya nggak gendut, sedikit chubby meumeul ginak-ginuk tapi nggak gendut. Apalagi sekarang udah masuk usia 7 bulan, harusnya MPASInya uda 2 kali + finger food. Tapi gimana mau MPASI 2 – 3 kali yaa, wong 1 kali sarapan aja nggak masuk sama sekali.

Terus gimana donk kalau GTM? Pas jadual imunisasi ke dr.Yovita minggu lalu, berat badan baby A nggak nambah, stabil di 5,9 kg, dibawah percentile dan terindikasi Gagal Tumbuh. APA?!?!?! Gagal Tumbuh?!?!? Huhuhu… sedih, aduuuh jangan sampe doonk *knock on wood*

Info tentang gagal tumbuh bisa dibaca di milis sehat

Untuk mengantisipasi turunnya berat badan sebulan kedepan dan mengejar ketertinggalan pertumbuhannya, akhirnya dirujuk ke dr. Muzal Kadim – DSA dan Konsultan Gastrohepatologi Anak. Dulu saya juga pernah konsultasi ke dr. Muzal Kadim kasus konstipasi mas B yang pernah saya ceritain di sini

Baby A baru diperiksa perut dari luar aja dan agak sedikit kembung. Hasil dari konsul dengan dr. Muzal Kadim: GTM/Berat badan stabil cenderung menurun pada bayi bisa disebabkan karena sistem pencernaannya belum sempurna atau ada gangguan, apalagi baby A terlahir premature dengan BBLR. Kalau dari kasus Baby A dimana tidak ada nafsu untuk makan (dilihat dari makanan yang cuma nempel di bibir) kemungkinan perutnya mengandung banyak gas (seperti maag/gastro pada orang dewasa). Alhamdulillah, gejala yang timbul di baby A hanya tidak ada nafsu makan aja, minum ASIPnya agak ogah-ogahan, sementara minum fresh ASI from the gentong lancar jaya. Biasanya untuk kondisi yang lebih parah, tanda-tandanya bayi sering muntah/gumoh, konstipasi atau warna feses tidak bagus.

Akhirnya baby A dikasih obat racikan dari beberapa jenis obat untuk mengurangi rasa nggak enak atau menetralisir kadar gas di perutnya dan vitamin Sangobion drop sebagai tambahan suplemen zat besi masih terus dikasih sejak 2 bulan lalu.

Sementara itu produksi ASI saya semakin menurun dan stok ASIP menipis karena diminum terus sama baby A, yaa gara-gara nggak mau makan itu, Padahal yaa kalau dibandingin sama jaman mas B dulu, produksi ASI saya sekarang ini jauh lebih banyak, begitu juga stok ASIPnya. Seinget saya, dulu mas B sempet kejar tayang ASI beberapa hari sebelum 6 bulan tapi bisa ASI Ekslusif s.d 1 tahun. Nah, sekarang ini berhubung baby A ngalamin kasus GTM dan terindikasi gagal tumbuh, maka untuk mengejar target kenaikan berat badan 500 gram dalam waktu 2 minggu ini, saya TERPAKSA minta tambahan asupan susu formula yang cocok untuk kondisi ini. So please, do judge me!

OK, mungkin terlalu dini untuk dibilang gagal tumbuh padahal baru dicek luar aja dan GTM itu lumrah terjadi pada bayi/anak, tapi siapa yang berani jamin kalau nggak dikasih obat/asupan suplemen/tambahan susu, sebulan ke depan pertumbuhannya akan jadi baik atau jangan2 semakin menurun? Saya nggak mau berspekulasi.

Ada cerita lucu soal sufor ini. Jadi beberapa waktu lalu, saya sempat nge-twit, nge-path dan nge-FB pertanyaan:

“buk ibuk, untuk bayi 7-8 bulan, stok ASIP menipis, GTM, subtitusi susunya apa? Formula, UHT or no susu?”

Jawabannya beraneka ragam siiih, ada yang langsung jawab sufor, ada yang coba kasih saran donor ASIP dan bahkan menawarkan jadi donor ASIP (thank you Lia), susu kedelai homemade, UHT only for 1 year old kid, tapi lucunya ada juga yang nawarin susu colagen untuk booster ASI (kok jadi jualan neng :P) dan ada yang kasih wejangan betapa nggak bagusnya sufor (si mbak ini emang anti berat sufor) dan ada juga yang comment ina ini itu tapi nggak ada jawabannya (i assume beliau ini belum pernah berada di dalam situasi saya jadi pusing sendiri).

But most of all, ada statement juga dari teman yang bilang “NO ASI IS NOT THE END OF THE WORLD”. Iya, walaupun punya cita-cita setinggi langit, saya juga berusaha realistis dengan kondisi, apalagi untuk urusan tumbuh kembang dan kesehatan anak-anak, ada orang yang lebih ahli yang (Insya Allah) bisa dipercaya dan nggak lupa juga pakai logika dan insting seorang ibu. Gusti Allah mboten sare. Sufor is not a sin anyway.

Karena tidak biasa survey atau searching soal susu formula, saya baru tau ternyata ada susu formula yang khusus untuk bayi terlahir BBLR dan keperluan medis khusus dengan gangguan pertumbuhan. Ada 2 jenis susu formula yang direkomendasiin sama dr.Yovita dan dr.Muzal:

1.  Infantrini produksi Nutricia. Sufor ini ada yang berbentuk cair ada yang bubuk.

1. SGM Gain 74  produksi Sari Husada

Saya beli semuanya, untuk mengantisipasi baby A nggak doyan 1 merk, bisa dicoba ke merk lain. Saya prioritas dulu ke Infatrini cair, kemudian ke bubuk. Untuk SGM sementara cuma buat stok aja. Terbukti baby A nggak doyan full sufor, NGGAK LAKU!. Kalau sufornya dicampur ASIP mau juga diminum tapi nggak se-good kalau minum full ASIP. Nature calls! Kalau emang baby A ga doyan sufor, yeeuuuk balik lagi ke full ASI ya deeek.

Setelah 1 minggu diberi obat racikan, alhamdulillah ada sedikit perubahan pada pola makan baby A. Sekarang kalau dikasih MPASI udah mau jilat-jilat, coba-coba, mau menelan makanannya dan nggak kinyir-kinyir lagi. Pelan-pelan, dikasih sedikit demi sedikit mulai 1 sendok makan dulu dan kadang-kadang masih mogok juga. Pokoknya setiap ada kesempatan keliatan lagi laper dan nagih ASI, kita kasihnya MPASI 2 kali sehari. Kalau untuk BLWLfinger food masih belum berhasil. Baby A lebih antusias ngemut mainan daripada makanan. Hihihihi….

Duuuh, doakan yaaa semoga target 2 minggu ini tercapai, bismillah…….

Kalau untuk perkembangannya sendiri, alhamdulillah meningkat sesuai usianya. Anak bayi ibu udah pinter duduk sendiri looh, uda mulai merangkak ke depan walaupun kadang masih ngesot, bahkan lagi hot-hotnya berdiri minta jalan. Huuu yeeaa….. Sekarang babycribnya mulai saya turunin posisi kasurnya supaya baby A bisa main-main sendiri di baby crib tanpa khawatir jatuh atau ngibrit ke lantai. Selain itu supaya belajar berdiri sendiri dengan meraih jaring-jaring di sekeliling baby cribnya.

Hayook laaah deek, makan yang banyak, minum ASI yang banyak, jangan mau kalah gendut sama ibu yaaa… *eeeeaaaa

Save